Dalam Peringatan Hari Pramuka, mahasiswa baru tidak hanya diberikan pemahaman mengenai pramuka tetapi juga tentang bahaya narkoba yang mengancam generasi muda. Hal ini disampaikan oleh Ketua DPD Gerakan Nasional Anti Narkoba Jawa Timur Dra. Arie S Tyawatie, MM dalam kuliah tamu “Penyalahgunaan dan Pemberantasan Narkoba pada Generasi Muda” di gedung Giriloka (14/8).

Ceramah anti narkoba yang berlangsung secara interaktif ini menjelaskan tentang bentuk – bentuk dan jenis narkoba yang saat ini sudah beredar di Indonesia sekaligus situasi peredaran narkoba di Indonesia.

Arie menyatakan pemahaman penyalahgunaan dan pemberantasan narkoba pada generasi muda khususnya mahasiswa ini penting karena di usia mahasiswa adalah usia produktif dengan rasa keingintahuan yang tinggi. “Semua punya kesempatan yang sama untuk bisa terkena candu narkoba, baik anak-anak maupun orang dewasa. Tergantung lingkungan dan penjagaan diri yang baik lah yang menentukan. Oleh karena itu, lebih baik diadakan pencegahan dengan memberikan pengarahan dan penyuluhan tentang narkoba. Salah satunya dengan diadakannya acara seperti ini,” tegas Arie.

Mahasiswa baru ini pun harus berani dan tegas untuk melawan narkoba. Bentuk perlawanan ini dimulai dari kecakapan setiap pribadi masing – masing mahasiswa untuk mengenal setiap bentuk dan jenis narkoba. dari pengetahuan tersebut terjadi pemahaman dan penolakan dari dalam diri sehingga secara tidak langsung akan menghindari lingkungan yang dekat dengan peredaran narkoba tersebut. Selain itu, bentuk perlawanan terhadap narkoba juga bisa ditunjukkan dengan prestasi baik akademis maupun non akademis.

Kemudian, Arie memberikan beberapa langkah agar bisa bebas dari jeratan narkoba. Antara lain, pandai memilih pergaulan, belajar membedakan yang baik dan yang salah, meningkatkan iman dan taqwa kepada tuhan yme, yakinkan dalam diri sendiri bahwa berhubungan dengan narkoba itu perbuatan kriminal, narkoba adalah candu yang menjadikan kita budak setan dan akan selalu dalam kerugian dan Terus Mengikuti Informasi tentang modus – modus baru peredaran narkoba yang mungkin dapat bermunculan setiap saat.

Rektor UPN Veteran Jawa Timur, Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP menambahkan bahwa Ceramah Anti Narkoba ini berkesinambungan dengan salah satu program UPN Veteran Jawa Timur sebagai Kampus Bersih Narkoba, dimana pada tahun 2017 UPN Veteran Jawa Timur mendeklarasikan diri dan disaksikan oleh Ketua Badan Narkotika Nasional (BNN) saat itu, Budi Waseso. Kemudian secara berkelanjutan UPN Veteran Jawa Timur pun melakukan beberapa kewajiban seperti mengharuskan mahasiswa baru untuk tes Napza di laboratorium atau rumah sakit yang berkompeten untuk mengeluarkan hasil tes Napza dan melakukan tes urin kepada dosen, pegawai dan mahasiswa secara berkala.