IISMA 2022: Alasan Mahasiswa Lebih Memilih Universitas di Eropa

Pelepasan Mahasiswa IISMA 2022 UPN Jatim
Send-off IISMA 2022 diadakan secara daring pagi tadi

Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) adalah salah satu program Merdeka Belajar, Kampus Merdeka (MBKM) yang populer di kalangan mahasiswa yang ingin kuliah di luar negeri. Sebab, mereka dapat mengenyam pendidikan selama satu semester secara gratis. Tahun ini, lima mahasiswa UPN “Veteran” Jawa Timur berhasil lolos sebagai IISMA awardee

Mereka adalah Sayyidah Humairah (Teknik Informatika, 2020) yang akan belajar di University of Twente, Belanda, Kartika Zenithia Liveranny (Teknologi Pangan, 2019) yang akan belajar di University of Szeged, Hungaria, Clara Monika Silalahi (Administrasi Publik, 2020) yang akan belajar di University of Warsaw, Polandia, Jamilah Fauziana (Arsitektur, 2020) yang akan belajar di University of Waterloo, Kanada, dan Rachma Yasin (Manajemen, 2019) yang akan belajar di University of Leeds, Inggris.

Sebelum mereka berangkat, Kantor Internasional dan Sekretariat Eksekutif (KISe) mengadakan acara Pelepasan Awardee IISMA 2022 UPN “Veteran” Jawa Timur hari ini (22/8). Dihadiri oleh Rektor Prof. Dr. Ir. Akhmad Fauzi, M.MT., IPU., Wakil Rektor I Dr. Ir. Sukendah, M.Sc, dan para dekan serta koordinator program studi para awardee, kelima mahasiswa beserta orang tua masing-masing mengutarakan rasa bangga dan bahagia mereka.

“Perasaan [saya] campur baur. Bahagia karena anaknya saya memiliki kesempatan ke luar negeri yang memang dari kecil dulu harapannya dia bisa sampai ke Eropa. Mudah-mudahan nanti bisa studi lanjut ke sana. Ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi kami sebagai orang tua yang mungkin dengan biaya sendiri tidak akan mampu,” tutur Ibu dari Sayyidah saat berbincang-bincang dengan Rektor.

Para pimpinan universitas berbincang dengan wali murid penerima IISMA 2022

Rektor hanya berharap para mahasiswa awardee IISMA 2022 tidak menyia-nyiakan kesempatan emas ini. Bagi Rektor, networking adalah hal yang paling penting. “Mumpung di sana, carilah info tentang beasiswa S2-nya atau kesempatan workshop atau pendidikan lainnya. Tolong dieksplorasi,” ungkapnya.

Tidak hanya memberikan warna terhadap pengalaman mahasiswa selama di bangku kuliah, Rektor berharap program IISMA ini bisa menjadi ajang mempromosikan UPN “Veteran” Jawa Timur di tingkat dunia. “Anda semua adalah influencer bagi kami. Jaga nama baik almamater. Kami akan menindaklanjuti dengan kerjasama-kerjasama. Harapannya tidak berhenti sampai di sini, tapi ada sustainability,” lanjut Rektor.

Sebagai pengelola program mobilitas internasional, KISe juga ikut bangga dengan prestasi para awardee. Apalagi, sebelum pendaftaran IISMA 2022 dibuka, KISe membuat program IISMA Camp dimana mahasiswa UPN “Veteran” Jawa Timur dilatih untuk meningkatkan skill Bahasa Inggris, menulis esai, dan wawancara. Program tersebut juga melibatkan banyak dosen UPN “Veteran” Jawa Timur yang pernah mendapatkan beasiswa S2 di luar negeri.

“Yang paling membantu itu pas bagian coaching essay sama latihan interview bareng dosen-dosen yang udah professional. Soalnya, sebelumnya aku nggak pernah bikin esai tentang diri sendiri. Gara-gara coaching itu aku dapet banyak banget feedback yang bikin penulisan esaiku lebih baik,” kenang Jamilah.

Kartika Zenith, salah satu awardee IISMA 2022, menjelaskan persiapan dan rencananya selama belajar di University of Szeged

Persaingan program IISMA memang cukup ketat. Oleh karena itu, tidak hanya nilai akademik dan skill yang diajarkan di IISMA Camp, pemilihan universitas tujuan juga perlu dipikirkan. Banyak faktor yang dijadikan pertimbangan oleh para awardee IISMA dalam menentukan pilihan. Mulai dari faktor universitas impian sampai faktor budaya seperti yang dilakukan Kartika.

“Aku memilih University of Szeged adalah karena merupakan universitas nomor satu di Hungaria yang juga terkenal dengan budayanya yang kaya. Jadi, nggak cuma belajar di dalam kampus, aku juga bisa belajar dari kehidupan sehari-hari di sana dan Europa secara keseluruhan. Kan ada visa schengen jadi bisa ke negara lain dengan budaya dan arsitektur yang benar-benar beda satu sama lain,” terangnya semangat.

Sayyidah, Kartika, Clara, Monika, dan Rachma secara bergiliran akan berangkat menuju host university mulai minggu ini sampai awal September. Mereka diperkirakan akan kembali ke Indonesia pada Februari 2023.

Feedback

×

Atau mengajukan tiket :

Lapor