Puncak Dies Natalis ke 65, UPN Veteran Jawa Timur menggelar Rapat Terbuka Senat Dies Natalis ke 65 yang digelar di GSG Giriloka, Jumat (05/07). Dalam acara yang diikuti oleh keluarga besar UPN Veteran Jawa Timur baik dosen, tenaga kependidikan, perwakilan alumni dan mahasiswa serta tamu undangan dan mitra.
Dalam laporan Pendidikan, Rektor UPN Veteran Jawa Timur, Prof. Dr. Ir. Akhmad Fauzi, MMT.,IPU menyampaikan bahwa Sejak kelahirannya di tahun 1959, UPN Veteran Jawa Timur telah tumbuh mekar dan berkembang begitu indahnya tentu melalui melalui berbagai sumbangsih pemikiran, karya, civitas akademika serta perjuangan putra dan putri terbaik bangsa Indonesia. “UPNVJatim telah menjelma menjadi tonggak pendidikan tinggi dengan berbagai capaian prestasi yang membanggakan. Pada bulan Juni 2024, UPNVJT mendapatkan pemeringkatan internasional dari Times Higher Education (THE) Impact Ranking 2024 pada peringkat 1001-1500 dari 1963 universitas di dunia dengan overall score 50.9 dari 100” ujar Rektor.
Kemudian, Rektor menambahkan bahwa sekarang UPNVJatim jadi PTN BLU yang kompetitif adaptif, di bidang akademik UPNVJatim meraih penghargaan sebagai perguruan tinggi dengan mahasiswa terbanyak mengikuti Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka dan Magang Studi Independen Bersertifikat Tahun 2024. “Kami juga berhasil mencapai 5 penghargaan dalam Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) dari Kemendikbudristek 3 tahun berturut-turut,seperti Pertumbuhan IKU Terbaik PTN-BLU, Top 10 Liga PTN-BLU, Keunggulan IKU PTN-BLU IKU 4 (Praktisi mengajar di dalam kampus), Keunggulan IKU PTN-BLU IKU 5 (Hasil kerja dosen digunakan oleh Masyarakat dan Keunggulan IKU PTN-BLU IKU 8 (program studi berstandar internasional)”
Dalam acara yang cukup meriah itu Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof. Dr. Arif Satria, S.P., M.Si. menyampaikan orasi ilmiah. Dalam orasinya, Arif mengucapkan selamat kepada UPN yang telah memasuki usia yang ke 65 tahun. Arif juga sempat menjelaskan terkait isu krisis iklim. Menurut dia, krisis iklim menjadi hal yang tak bisa diabaikan begitu saja. “193 juta manusia di 53 negara terkena krisis pangan pasca perubahan iklim, ini penting untuk dicermati,” katanya.
Bahkan Indonesia sebagai salah satu negara penghasil kopi terbesar dunia juga akan terkena dampaknya jika tidak ditangani secara serius. Ia menjelaskan bahwa suhu yang kian meningkat dapat berpengaruh terhadap kualitas kopi khusunya di Indonesia.
Tidak hanya kopi namun juga berdampak di pertanian Indonesia. Dari simulasi yang ia lakukan, jika peningkatan suhu terus berlanjut, maka kopi akan berakhir pada tahun 2080, “Mahasiswa sekarang bisa menikmati kopi, tapi mahasiswa di 2080 menikmatinya dengan melihat di musium,” tegasnya.
Selain orasi ilmiah dan laporan Pendidikan Rektor, dalam acara tersebut UPN Veteran Jawa Timur memberikan beberapa penghargaan Bintang Widya Mwat Yasa kepada Rektor dari masa ke masa UPN Veteran, penghargaan kepada media dan penghargaan lainnya.