PELATIHAN BATIK DAN PODCAST, PENGEMBANGAN EKONOMI PKK DAN KREATIFITAS REMAJA BANJARSARI

Sebagai salah satu wujud Tridharma, mahasiswa KKNT 115 UPN Veteran Jawa Timur melaksanakan beberapa program pengabdian masyarakat pengembangan ekonomi kreatif berupa pelatihan batik, kerajinan dari limbah plastik dan podcast pengembangan kreatifitas remaja di desa Banjarsari, Sumberasih Probolinggo, kamis (2/6).

Dalam acara ini, mahasiswa KKNT 115 menggandeng dan bekerja sama dengan Kampung KB (keluarga berkualitas), Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R), serta koordinasi dengan sie ekonomi kreatif yang ada di Desa Banjarsari. Acara ini berlangsung mulai dari pukul 11.00 siang sampai 16.00 sore dan dihadiri oleh Kepala Desa Banjarsari, yakni bapak Moch. Abdul Wakhid serta dihadari oleh Ibu Erna Kasi Ekonomi Kecamatan Sumberasih.

Ketua panitia, Achmad Abdi Syarifudin menyatakan bahwa Kegiatan ini bertujuan untuk pemberdayaan masyarakat. “terutama ibu-ibu agar bisa memanfaatkan limbah-limbah plastic yang ada di Desa Banjarsari menjadi kerajinan yang bernilai jual serta mengajarkan cara membatik guna melestarikan budaya bangsa. Acara ini sekaligus sebagai peresmian launching podcast yang ada di Balai Desa Banjarsari. Podcast menjadi salah satu konten yang cukup diminati yaitu karena kontennya dapat didengarkan saat bepergian,seperti perjalanan ke kantor atau bahkan saat bekerja. Berbeda dengan radio yang harus mendengarkan semua konten yang disiarkan melalui radio, di podcast kita bisa memilih topik yang diinginkan, mengulang, dan bahkan melewati bagian yang tidak disuka. Bahkan, Podcast saat ini sudah bisa dijadikan ladang investasi berbiaya rendah, karena tidak memerlukan stasiun radio. Pendengar juga memiliki kesempatan untuk dapat memilih mengunduh topik yang sesuai dengan selera” jelasnya.

Kegiatan ini diikuti dengan antuasias oleh ibu-ibu terutama saat membatik. Motif-motif yang didesain oleh ibu-ibu sangat beragam, ada yang mendesain gambar mega mendung, gambar tumbuh-tumbuhan hingga ada yang menggambar motif ayam. Kegiatan ini diawali dengan membuat desain menggunakan pensil di kain, tahap selanjutnya adalah melukis kain mengikuti garis dan mempertebal garis. Tebalkan motif dengan lilin yang sudah di cairkan. Tahapan ini cukup hati-hati menggunakan canting. Selanjutnya menutupi bagian putih yang nanti tidak akan dikenakan warna, lalu melakukan pewarnaan, melukis kembali agar mempertahankan warna pada tahap pewarnaan pertama, menghilangkan lilin, membatik lagi, nglorot atau merebus kain batik guna menghilangkan lapisan lilin, dan terakhir mencuci kain batik yang sudah selesai dan batik siap untuk dipasarkan.

“Sejak ditetapkannya batik sebagai warisan budaya dunia yang berasal dari Indonesia oleh UNESCO pada Rabu, 2 Oktober 2009. Saya harap para generasi muda Indonesia bisa bersama-sama melestarikan batik sebagai warisan budaya bangsa,” ucap Bapak Kepala Desa Banjarsari. “Setelah diadakan pelatihan ini, harapannya ibu-ibu di desa Banjarsari mau bergerak untuk melanjutkan kegiatan ini sehingga dapat diproduksi, serta diperjualbelikan. Dan juga dapat menjadi produk andalan dari desa Banjarsari,” ucap Mas Edi selaku ketua panita acara ini sekaligus ketua PIK-R. Harapan dari mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur dengan adanya kegiatan ini dapat memberikan edukasi yang berguna untuk membuat pola pikir masyarakat terbentuk menjadi kreatif dan meningkatkan rasa cinta terhadap membatik agar senantiasa mencintai kebudayaan lokal Indonesia.

Feedback

×

Atau mengajukan tiket :

Lapor