UPN “Veteran” Jawa Timur Mantapkan Komitmen ESG di Konferensi CUPT-CRISU 2024: Menuju Kampus Berkelanjutan

Dalam upaya memperkuat peran perguruan tinggi dalam pembangunan berkelanjutan, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur (UPNVJT) telah menegaskan komitmennya untuk mengimplementasikan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Komitmen ini disampaikan pada Konferensi ke-15 Council of University Presidents of Thailand (CUPT) dan Council of Rector of Indonesian State University (CRISU), yang diadakan di Arnoma Grand Hotel, Bangkok, Thailand. Konferensi yang mengangkat tema “Charting the Path to Sustainable Universities: A Holistic Approach to ESG Integration” dihadiri oleh 34 perguruan tinggi dari Thailand serta sejumlah universitas dari Indonesia, termasuk UPN “Veteran” Jawa Timur di Bangkok, Thailand, Kamis – Jumat (3-4/10).

Tema ESG yang diusung dalam konferensi ini menekankan pentingnya perguruan tinggi sebagai agen perubahan dalam menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan. Perguruan tinggi diharapkan menjadi motor penggerak untuk mengedepankan konsep pembangunan berkelanjutan yang meliputi tiga pilar utama: lingkungan (environment), sosial (social), dan tata kelola (governance). Konsep ESG semakin relevan dalam menghadapi tantangan global saat ini, termasuk perubahan iklim, ketidaksetaraan sosial, dan tata kelola yang berkelanjutan.

Sebagai salah satu perguruan tinggi terkemuka di Indonesia, UPN “Veteran” Jawa Timur mengambil langkah strategis dalam mengintegrasikan konsep ESG ke dalam seluruh aspek operasional dan akademik universitas. Komitmen ini tidak hanya sebagai respons terhadap tuntutan global, tetapi juga sebagai bagian dari visi universitas untuk menjadi institusi pendidikan tinggi yang berkontribusi pada pembangunan bangsa melalui pendekatan yang ramah lingkungan, inklusif secara sosial, dan transparan dalam tata kelola.

Rektor UPNVJT, Prof. Dr. Ir. Akhmad Fauzi, MMT., IPU, menegaskan bahwa internalisasi ESG akan diimplementasikan secara bertahap dan menyeluruh di berbagai sektor universitas, baik dari aspek kebijakan internal, kurikulum pendidikan, hingga kegiatan riset dan pengabdian kepada masyarakat. “Kami menyadari bahwa keberlanjutan adalah kunci bagi masa depan perguruan tinggi. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk mengintegrasikan ESG dalam visi, misi, serta kebijakan operasional UPNVJT. Kami ingin menciptakan lingkungan kampus yang tidak hanya mendorong kecemerlangan akademik, tetapi juga berkontribusi secara positif pada lingkungan dan masyarakat,” ujar Prof. Fauzi.

Implementasi ESG di UPNVJT diharapkan dapat mendorong universitas untuk mengembangkan program-program akademik yang berfokus pada isu-isu lingkungan, sosial, dan tata kelola yang baik. Misalnya, pengembangan penelitian yang berorientasi pada energi terbarukan, kebijakan inklusi sosial di kampus, serta tata kelola yang transparan dan akuntabel. Langkah-langkah ini diyakini akan memperkuat posisi UPNVJT sebagai institusi pendidikan yang tanggap terhadap perubahan global.

Selain memaparkan komitmennya terhadap ESG, UPNVJT juga memanfaatkan momen konferensi ini untuk memperkuat kerja sama internasional dengan perguruan tinggi di Thailand. Dalam kegiatan ini, UPNVJT menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Prince of Songkla University (PSU) yang diwakili oleh Presidennya, Prof. Dr. Niwat Keawpradub. Kerja sama ini mencakup bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, yang diharapkan dapat memberikan manfaat nyata bagi kedua institusi.

UPNVJT dan PSU sebelumnya telah menjalankan beberapa kegiatan kolaboratif, namun melalui MoU ini, kolaborasi antara kedua universitas akan semakin diperluas dan diperkuat. “Kerja sama ini sangat penting bagi kami, terutama dalam memperluas cakupan kegiatan internasional UPNVJT. Dengan PSU, kami memiliki kesamaan visi dalam mengembangkan pendidikan yang berkelanjutan, dan MoU ini akan membuka lebih banyak peluang untuk kolaborasi yang bermanfaat bagi kedua belah pihak,” jelas Prof. Fauzi.

MoU ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kualitas akademik dan riset di UPNVJT, tetapi juga memperkuat jaringan global universitas dalam mempromosikan isu-isu keberlanjutan. PSU sendiri merupakan salah satu universitas terkemuka di Thailand yang juga fokus pada pengembangan program-program yang berorientasi pada ESG, sehingga kerja sama ini sangat relevan dengan visi UPNVJT.

Meskipun UPNVJT telah berkomitmen untuk menerapkan ESG, Rektor UPNVJT juga mengakui bahwa ada berbagai tantangan yang harus dihadapi. Salah satunya adalah perubahan budaya organisasi dan cara pandang di lingkungan universitas. “Kami harus memastikan bahwa seluruh elemen di UPNVJT, mulai dari mahasiswa, dosen, hingga staf, memahami pentingnya ESG dan bagaimana hal ini mempengaruhi masa depan kita. Ini bukan perubahan yang bisa dilakukan dalam semalam, tetapi memerlukan strategi jangka panjang dan komitmen yang konsisten,” tambah Prof. Fauzi.

Namun demikian, Prof. Fauzi optimistis bahwa melalui kerja sama dengan berbagai pihak, baik di tingkat nasional maupun internasional, UPNVJT akan mampu mengatasi tantangan tersebut dan meraih peluang besar yang ditawarkan oleh implementasi ESG. “Dengan mengadopsi ESG, kami tidak hanya berusaha untuk meningkatkan kinerja universitas, tetapi juga untuk menjadi agen perubahan dalam menciptakan dunia yang lebih baik. Ini adalah tanggung jawab yang harus diemban oleh setiap perguruan tinggi, termasuk UPNVJT,” tegasnya.

Keikutsertaan UPNVJT dalam Konferensi CUPT-CRISU 2024 menjadi momentum penting bagi universitas dalam memperkuat komitmennya terhadap prinsip-prinsip keberlanjutan. Dengan dukungan dari berbagai pihak, UPNVJT berupaya menginternalisasi ESG melalui kebijakan dan program yang berkelanjutan. Melalui kerja sama internasional, termasuk dengan Prince of Songkla University, UPNVJT bertekad untuk terus meningkatkan peranannya dalam menciptakan lingkungan akademik yang lebih baik dan berkontribusi pada pembangunan sosial, lingkungan, serta tata kelola yang baik di masa mendatang.

Feedback

×

Atau mengajukan tiket :

Lapor