UPN “Veteran” Jawa Timur Perketat Keamanan UTBK 2025, Gunakan Metal Detector, Cable Ties dan Matikan Handphone Peserta untuk Cegah Kecurangan

UPN “Veteran” Jawa Timur mengambil langkah tegas untuk menjaga integritas pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) 2025 dengan menerapkan protokol keamanan yang ketat. Sejumlah alat keamanan canggih seperti metal detector dan pengamanan tas peserta dengan cable ties digunakan untuk mencegah praktik kecurangan, termasuk potensi keberadaan joki.

Langkah ini diumumkan langsung oleh panitia pelaksana UTBK di lingkungan kampus UPN “Veteran” Jatim, Surabaya. Peserta diwajibkan mengikuti serangkaian pemeriksaan ketat sejak tiba di lokasi ujian.

Tahapan Pengamanan UTBK 2025 di UPN Veteran Jatim.

Peserta dikumpulkan terlebih dahulu di ruang transit untuk pencocokan identitas, yang meliputi pemeriksaan KTP, kartu peserta UTBK, dan surat keterangan dari sekolah. Seluruh barang bawaan seperti tas, dompet, dan aksesoris elektronik diperiksa dan kemudian dikunci menggunakan cable ties agar tidak bisa dibuka selama ujian berlangsung.

Peserta juga diperiksa menggunakan metal detector setelah melepas sepatu dan barang logam lainnya. Jika ditemukan benda mencurigakan, pemeriksaan manual akan dilakukan oleh petugas.

“Kami ingin memastikan bahwa ujian ini berlangsung jujur, adil, dan bebas dari praktik-praktik kecurangan. Tindakan preventif ini adalah bagian dari komitmen kami menjaga kredibilitas UTBK,” ujar salah satu koordinator pelaksana Eka Prakarsa Mandyartha,S.Kom,M.Kom UTBK UPN Veteran Jatim.

Sejauh ini, pelaksanaan UTBK 2025 hari kedua di UPN “Veteran” Jatim berjalan dengan lancar tanpa adanya laporan terkait kecurangan ataupun pelanggaran.

UPN “Veteran” Jatim berharap langkah tegas ini dapat menjadi contoh bagi pusat UTBK lainnya dalam menciptakan lingkungan ujian yang aman, kondusif, dan profesional.

Demi menjaga kejujuran dan integritas dalam pelaksanaan ujian, para pengawas juga diimbau untuk mengambil langkah pencegahan terhadap potensi kecurangan berbasis teknologi. Salah satu upaya yang disarankan adalah menempatkan tas peserta di ruang transit atau ruangan terpisah dari ruang ujian. Hal ini penting karena sinyal Bluetooth dari ponsel dan earphone akan jauh lebih kuat jika berada dalam satu ruangan. Dengan memisahkan lokasi tas dari peserta, kekuatan sinyal akan melemah dan mengurangi risiko komunikasi tidak sah antar perangkat.

Selain itu, pengawas WAJIB melakukan pemeriksaan langsung terhadap ponsel peserta. Peserta harus diarahkan untuk mengaktifkan mode pesawat (airplane mode) dan setelah itu mematikan ponsel sepenuhnya sebelum ujian dimulai. Pengawas diperkenankan untuk tegas, bahkan jika perlu memaksa, demi memastikan tidak ada potensi kecurangan yang terjadi.

Langkah kecil ini akan sangat berpengaruh dalam menciptakan suasana ujian yang jujur, adil, dan bebas manipulasi. Mari bersama-sama menjaga marwah dan integritas dunia pendidikan.

Feedback

×

Atau mengajukan tiket :

Lapor