UPN “Veteran” Jawa Timur Berangkatkan Mahasiswa KKN Bela Negara

Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur tahun ini akan dilaksanakan di empat wilayah yang tersebar di Jawa Timur, yakni Trenggalek, Nganjuk, dan Blitar untuk KKN Reguler, KKN Kewirausahaan dan KKN PPM (Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat), sedangkan wilayah Banyuwangi untuk KKN Tematik. Peserta KKN periode 2018/2019 terdiri dari 175 mahasiswa KKN Tematik, 50 mahasiswa KKN PPM, 36 mahasiswa KKN Kewirausahaan, 1.907 mahasiswa KKN Reguler, dan 5 mahasiswa KKN Kebangsaan yang berlokasi di Ternate.

“KKN ini akan meliputi KKN Reguler, KKN Tematik, KKN PPM, dan KKN Kewirausahaan yang bekerja sama dengan mitra kunci. Terdapat pembekalan tambahan untuk kelompok KKN Kewirausahaan pada  25 – 26 Juni karena terdapat tambahan materi. Selain itu terdapat pula KKN Kebangsaan yang berlokasi di Ternate dan KKN Khusus yang telah dilaksanakan sebelumnya,” jelas Yenny Wuryandari, Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM). Tujuan diadakannya KKN ini adalah untuk mengimplementasikan teori-teori yang telah diterima oleh mahasiswa di Perguruan Tinggi untuk diterapkan di tengah-tengah masyarakat. Selain itu mahasiswa juga diharapkan dapat membantu memecahkan permasalahan yang ada di masyarakat lokasi KKN tersebut.

Beberapa persyaratan yang perlu dipenuhi mahasiswa untuk mendaftar pada KKN periode 2018/2019 antara lain; merupakan mahasiswa aktif, telah melakukan Her-Registrasi, memprogram KKN pada semester genap sebelumnya, syarat minimal SKS (Satuan Kredit Semester) dan IPK (Indeks Prestasi Kumulatif), pasfoto, serta beberapa syarat lainnya yang telah diumumkan oleh LPPM melalui website Sistem Informasi Akademik (Siamik).

“Mengenai persiapan, dari awal sudah kita sampaikan pengumuman hingga pendaftaran gelombang kedua, sehingga diharapkan semua mahasiswa mengetahui informasi tentang KKN. Selanjutnya terdapat pembekalan oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), gladi bersih pada 28 Juni, sampai pemberangkatan KKN yang dilaksanakan serentak pada 1 Juli oleh rektor di halaman parkir timur Gedung Serba Guna (GSG) Giri Loka,” ujar Didiek Tranggono, Kapus Abdimas dan KKN LPPM. Rangkaian kegiatan tersebut akan disusul dengan Gelar Produk dan Teknologi Tepat Guna (TTG) di wilayah Nganjuk dan Blitar pada 10 Juli dan wilayah Trenggalek pada 11 Juli.

“Sebelum dilakukan pembekalan, Kapusdimas melakukan pengurusan surat ijin ke lokasi KKN 2019 terlebih dahulu,” jelas Yenny. Pembekalan yang diterima peserta KKN ini dibagi menjadi tiga hari, sejak 19 – 21 Juni, “sebenarnya tujuan diadakannya pembekalan ini agar mahasiswa tidak buta akan kegiatan yang akan dilaksanakan di lapangan nantinya,” tambah Didiek. Pembekalan tersebut diberikan oleh DPL dengan materi program KKN, etika, sikap, dan perilaku, serta tambahan materi quisioner KKN Kewirausahaan untuk kelompok KKN Tematik. DPL tersebut berfungsi untuk mendampingi dan mengarahkan mahasiswa di lapangan terkait dengan pelaksanaan program KKN.

Pembagian divisi untuk KKN Reguler, PPM, dan Kewirausahaan meliputi bidang Pendidikan, Kesehatan dan Kebersihan, Administrasi Pemerintahan, Produksi, dan TTG. “KKN Reguler ini juga bisa saya katakan sebagai KKN Semi Tematik dan Semi Entrepreneurship, karena disitu terdapat program produksi dan TTG juga,” tambah Didiek. Kemudian untuk program dari KKN Tematik terdiri dari bidang Pendidikan, Administrasi Pemerintahan, dan Kesehatan.

Daerah-daerah sasaran tujuan program KKN ini ditentukan oleh Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti). “Ini sudah ditetapkan oleh Dikti tentang wilayah prioritas nasional, meliputi Nganjuk, Trenggalek, Blitar, dan Banyuwangi. Sedangkan pembagian desa mengikuti ketentuan Pemerintah Daerah masing-masing,” ujar Yenny.

Jenis KKN tersebut memiliki perbedaan mendasar, dimana KKN Tematik merupakan KKN yang pelaksanaannya berdasarkan proposal yang diajukan oleh dosen pada LPPM berdasarkan tema-tema tertentu, sehingga kegiatan KKN yang akan dilaksanakan didasarkan pada tema proposal tersebut. Selanjutnya, KKN PPM adalah KKN yang didanai oleh Kemenristekdikti atas proposal dari dosen yang telah melewati sebuah kompetisi bertaraf nasional. Sedangkan KKN Reguler yakni KKN yang dilaksakan setiap tahunnya. “Terdapat sedikit penambahan pada KKN tahun ini yakni adanya KKN Kewirausahaan, sedangkan jenis KKN lainnya dengan tahun lalu masih sama,” ujar Didiek.

UPN “Veteran” Jawa Timur juga mengikuti program KKN Kebangsaan yang dilaksanakan di Ternate dan Tidore dengan memberangkatkan lima mahasiswa pada 17 Juli 2019. KKN Kebangsaan ini diikuti oleh perwakilan mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi di Indonesia sejak 18 Juli – 22 Agustus, dan pemberian pembekalan dilakukan oleh panitia KKN Kebangsaan sendiri.

Selain itu, terdapat program KKN Khusus yang ditargetkan untuk memberikan wadah kepada mahasiswa yang tidak bisa memenuhi syarat pendaftaran KKN pada periode-periode sebelumnya sebagai bentuk kebijakan rektor. KKN khusus ini dilaksanakan di Sidoarjo dengan jumlah peserta 47 mahasiswa dan terbagi menjadi dua kelompok.

Didiek berharap kegiatan KKN tahun ini dapat memberikan mindset kepada mahasiswa agar dapat mengerti dan memahami kehidupan masyarakat, menumbuhkan jiwa kebersamaan bagi mahasiswa di tengah-tengah masyarakat, dan menanamkan jiwa entrepreneurship. Selain itu, mahasiswa juga diharapkan dapat membantu dalam menyelesaikan sebagian persoalan dan permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat. “Harapannya agar pelaksanaan KKN mulai dari pemberangkatan hingga pulang dapat berjalan lancar tanpa kendala, serta kegiatan yang dilakukan mahasiswa dapat mendongkrak potensi wilayah dan bermanfaat bagi peningkatan taraf ekonomi masyarakat,” tambah Yenny.

Feedback

×

Atau mengajukan tiket :

Lapor