KKN Bela Negara 2018 yang dilaksanakan di tiga kabupaten yakni Nganjuk, Blitar dan Trenggalek mendapat respon yang sangat baik oleh masyarakat sekitar. Dalam acara gelar produk yang dilaksanakan di tiga kabupaten (17 Januari di Nganjuk, 18 Januari di Blitar dan 20 Januari di Trenggalek) para mahasiswa berhasil menggali potensi sumber daya daerah masing – masing.

Para mahasiswa peserta KKN Bela Negara melihat peluang sumber daya di daerah masing – masing, seperti di Kecamatan Gondang, Nganjuk, mereka mengolah bawang merah menjadi makanan – makanan modern seperti selai kulit bawang, keripik bawang, dan cake olahan bawang yang berpotensi untuk bisa menjadi ciri khas daerah Nganjuk. Sementara itu di Blitar, jagung dan singkong menjadi bahan utama untuk bisa menjadi sebuah produk olahan baru seperti the rambut jagung,

Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Dr. Ir. Sukendah, M.Sc mengatakan KKN Bela Negara ini merupakan wujud dari salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi kepada masyarakat. “Dipilihnya lokasi Nganjuk, Blitar dan Trenggalek menjadi desa prioritas Kemenristekdikti ini menjadi wujud respon UPN Jatim untuk bisa mengabdikan diri dengan mengembangkan sumber daya yang berpotensi di daerah tersebut” jelasnya.

Sementara itu, Gelar Produk Olahan dan Teknologi Tepat Guna KKN Bela Negara ini diikuti oleh 18 kelompok mulai dari kelompok 31 hingga 48. Mereka menampilkan produk-produk olahan dari potensi sumber daya alam di daerah sekaligus menemukan solusi untuk membuat teknologi tepat guna yang bermanfaat bagi masyarakat di 4 kecamatan di kabupaten Trenggalek.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Trenggalek, Joko Wasono mengapresiasi kreatifitas mahasiswa dalam menggali potensi sumber daya yang ada di daerahnya. “kami berharap kolaborasi kreatifitas mahasiswa dan masyarakat tidak hanya berhenti sampai disini, kami pun akan mengembangkan hasil karya teman – teman mahasiswa ini menjadi produk unggulan daerah yang bisa dipasarkan di pasar nasional maupun internasional” tutupnya.