UPA Bahasa Gandeng Relawan US Peace Corps untuk Bulan Bahasa

Nicole dan Sydney diajak mengunjungi Lab. Broadcasting di Gedung FISIB 2 (Foto: Dok. GLC)

SURABAYA — Nicole Daugherty dan Sydney Busse, dua relawan US Peace Corps yang sedang mengabdi di Jawa Timur, datang ke UPN “Veteran” Jawa Timur untuk memenuhi undangan Kepala UPA Pusat Bahasa Syifa Syarifah Alamiyah, S.Sos., M.Commun.. Pagi ini, ditemani oleh beberapa mahasiswa dari Global Language Club dan UKM Onigiri, mereka membahas tentang Kompetisi Bahasa Inggris tingkat nasional yang akan diselenggarakan 31 Oktober nanti.

US Peace Corps adalah lembaga pemerintah Amerika Serikat yang menyalurkan warga negaranya menjadi relawan ke negara-negara yang membutuhkan di seluruh dunia. Di Indonesia, relawan US Peace Corps ditempatkan di Jawa Barat, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Timur selama dua tahun. Mereka mengajar bahasa Inggris di SMP dan Madrasah Tsanawiyah selama 20 jam dan kegiatan lain yang serupa. Oleh karena itu, Nicole dan Sydney terlihat semangat untuk terlibat dalam kompetisi yang akan diselenggarakan UPA Bahasa UPN “Veteran” Jawa Timur.

Ada tiga jenis kompetisi yang bisa dipilih. Yang pertama adalah Storytelling untuk murid SMA. Mengangkat tema Indonesian Folklore, Syifa berharap peserta kompetisi nanti lebih bisa mengangkat budaya nusantara sehingga anak-anak Indonesia bisa terus mengingat cerita tradisional Indonesia. Oleh karena itu, kompetisi ini bisa diikuti dalam Bahasa Inggris ataupun Bahasa Indonesia. “Sekaligus untuk memperingati Bulan Bahasa dan Sastra yang jatuh pada Bulan Oktober,” tutur Syifa.

Kompetisi berikutnya adalah News Presenter yang bisa diikuti murid SMA dan juga mahasiswa. Tidak hanya menilai dari cara peserta membawakan berita, tapi penulisan skripnya juga akan dinilai. Untuk kompetisi ini, UPA Pusat Bahasa akan melibatkan program studi Ilmu Komunikasi yang sudah memiliki Lab. Broadcasting dengan set studio TV lengkap.

Kompetisi terakhir yaitu 5-Minutes Research Presentation yang diperuntukkan khusus mahasiswa. Meski belum banyak dilakukan di Indonesia, menurut Syifa kompetisi ini kerap dilaksanakan di Australia dengan diikuti oleh dosen dengan durasi lebih pendek.

“Kompetisi ini bagus untuk membiasakan mahasiswa melakukan presentasi sekaligus mengasah skill public speaking-nya, terutama dalam bidang akademis,” terangnya. Selain itu, Syifa juga ingin membangun logika berpikir kritis mahasiswa. Sebab, dalam waktu lima menit mereka harus menyusun apa yang akan disampaikan, membuat prioritas, dan berpikir cepat.

Pada putaran pertama, peserta akan diminta mengumpulkan karya secara online. Format video untuk Storytelling dan News Presenter (beserta skripnya), sedangkan peserta 5-Minutes Research Presentation akan diminta mengumpulkan abstrak penelitian. Selain volunteer dari US Peace Corps, dosen Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia UPN “Veteran” Jawa Timur akan dilibatkan menjadi juri untuk memilih 20 besar dari tiap kompetisi. Dua puluh peserta yang lolos ke babak selanjutnya tersebut akan bertanding secara langsung di Surabaya.

“Kami sangat berharap akan ada banyak kolaborasi antara UPN “Veteran” Jawa Timur dan US Peace Corps di masa mendatang. Mungkin [relawan] tertarik untuk mengajar di universitas, mengadakan one-day training, atau kegiatan sejenisnya,” ujar Syifa yang merupakan dosen Ilmu Komunikasi UPN “Veteran” Jawa Timur. (*)

Mahasiswa yang tergabung dalam Global Language Club (GLC) dan UKM Onigiri akan membantu UPA Bahasa mempersiapkan Kompetisi Bahasa Inggris dengan dengan bantuan Nicole dan Sydney dari US Peace Corps (Foto: Dok. GLC)

Feedback

×

Atau mengajukan tiket :

Lapor