Dorong Dosennya Lanjut S3, UPN Jatim datangkan Guru Besar UII untuk Berbagi Tips & Trik

Prof. Muafi menyampaikan materinya dengan dimoderatori oleh Dr. Nur Aini (Foto: Dok. Humas)

SURABAYA – “Kalau sudah memantapkan diri menjadi dosen, cita-citanya ya harus jadi profesor,” ujar Prof. Dr. Muafi, SE., MSi penuh semangat. Kemarin (14/7) siang, Guru Besar Universitas Islam Indonesia,Yogyakarta, tersebut mengisi kuliah tamu di Auditorium GKB 1 UPN “Veteran” Jawa Timur dengan tajuk Akselerasi Peningkatan Kualitas SDM Unggul dan Berdaya Saing Menuju World University Ranking.

UPN “Veteran” Jawa Timur memang tidak pernah lelah mendorong para dosennya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang doktoral atau bahkan sampai menyabet gelar profesor. Tidak hanya penting untuk kesejahteraan para SDM (Sumber Daya Manusia) sendiri, tapi juga berdampak positif pada universitas dan mahasiswa yang dididik.

“Prof. Muafi ini produktivitas akademiknya luar biasa. Mari ilmunya kita ‘peras’ bersama-sama siang hari ini,” sapa Rektor UPN “Veteran” Jawa Timur yang disambut gelak tawa para Wakil Rektor dan dosen yang hadir. “Semoga kita bisa mendapat pencerahan untuk mendapat pendanaan-pendanaan dan beasiswa internasional, yang kebetulan Prof. Muafi ini salah satu reviewer/asesornya, sehingga kita bisa melangkah dengan lebih baik lagi.”

Rektor UPN “Veteran” Jawa Timur menyambut kedatangan Prof. Muafi (Foto: Dok. Humas)

Dimoderatori oleh Dr. Nur Aini Fauziyah, S.Pd., M.Si., salah satu dosen dari Program Studi Fisika UPN “Veteran” Jawa Timur, Prof. Muafi banyak sharing tentang tips dan trik. Mulai dari beasiswa S3 sampai jurnal Scopus. “Kesalahan terbesar dosen adalah tidak (atau) kurang bisa mencermati tempat publikasi yang dituju untuk paper-nya. Kadang-kadang asal. Padahal sebetulnya, sangat mudah,” terang Prof. Muafi.

Kesempatan berbicara di depan dosen-dosen muda UPN “Veteran” Jawa Timur ini digunakan Prof. Muafi untuk menekankan pentingnya menghindari jurnal dan penerbit predator. “Predator” adalah mereka yang mempublikasikan jurnal palsu untuk mengeksploitasi model open-access dimana para penulis diminta membayar sejumlah uang (Elmore, 2020). Penulis diiming-imingi kemudahan publikasi tanpa perlu menyediakan peer-review yang meyakinkan. Sebab, mereka lebih mengedepankan keuntungan daripada ilmu pengetahuan.

“Saat terbit di jurnal, cermati index-nya. Gimana cara cek agar kita bisa pede (percaya diri) itu benar Scopus? Ya nggak boleh masuk list of predatory, baik dari segi publisher maupun individual journal. Penerbit bagus pun nggak menjamin bagus. Bapak/ibu harus clean and clear,” tegas profesor yang mengenyam pendidikan S1-nya di UPN “Veteran” Jawa Timur itu.

Saat ini, dari 565 dosen di UPN “Veteran” Jawa Timur, 128 orang sudah menyelesaikan pendidikan doktoral dan 437 orang masih menyandang gelar magister. Jajaran pimpinan UPN “Veteran” Jawa Timur terus berupaya agar para dosen tersebut mau dan sukses melanjutkan pendidikan setinggi-tingginya.

Dosen-dosen UPN “Veteran” Jawa Timur mendengarkan dengan seksama di Auditorium GKB 1 (Foto: Dok. Humas)

Feedback

×

Atau mengajukan tiket :

Lapor