Dari Limbah Cangkang Rajungan sampai Sensor Ultrasonik, 30 PKM UPN Jatim Mendapat Dana Rp 230 juta dari Kemdikbudristek

SURABAYA — Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) adalah salah satu upaya Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi memandu mahasiswa menjadi pribadi yang tahu aturan, taat aturan, kreatif, inovatif, dan objektif kooperatif.

Berbagai ide inovasi mahasiswa se-Indonesia telah terpilih untuk mendapatkan pendanaan dari pemerintah, termasuk 30 PKM mahasiswa UPN “Veteran” Jawa Timur. Yaitu, delapan judul untuk kategori PKMK (Kewirausahaan), enam judul untuk kategori PKMKC (Karsa Cipta), sebelas judul untuk kategori PKMRE (Riset Eksakta), satu judul untuk kategori PKMRSH (Riset Sosial Humaniora), dan empat judul untuk kategori PKMVGK (Video Gagasan Konstruktif). Total dana yang diterima adalah Rp 231. 250.000. Program-program kreativitas mahasiswa tersebut diharapkan dapat memenuhi salah satu dari 17 Sustainable Development Goals (SDGs) yang telah ditetapkan United Nations.

Salah satu mahasiswa UPN “Veteran” Jawa Timur yang mendapat pendanaan adalah Nur Laili Alfiatin M.. Mahasiswa asal Prodi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik dan Sains, tersebut akan membuat sebuah bisnis kreatif berupa spray untuk mengurangi bahaya asap rokok. Uniknya, mahasiswa yang akrab disapa Lely itu akan memanfaatkan limbah cangkang rajungan sebagai bahan dasar.

“Awalnya karena ketua sebelumnya asal Tuban. Karena di sana ada banyak laut, cangkang rajungan yang tercipta juga banyak. Setelah kami cari tahu, ternyata kandungan kitinnya tinggi. Kandungan kitosannya sebagai sorben pada cangkang rajungan yang bisa mereduksi bahaya asap rokok,” jelas Lely.

Pendanaan dari pemerintah disambut sangat baik oleh Laili dan timnya. Sebab, mereka sangat ingin produk ini bisa terealisasi dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas.

Laily dan timnya mencari limbah cangkang rajungan di para pengelola di sekitar Pantai Tuban (Foto: Dok. Pribadi)

Hal serupa juga diakui Zahrah Hayat Arka, mahasiswa UPN “Veteran” Jawa Timur asal Jambi yang sekarang sedang menempuh pendidikan di Prodi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer. Tim PKM-nya sangat antusias menyambut dana PKM 8 Bidang Tahun 2023. Sebab, Zahrah akan merancang sebuah bangun sensor ultrasonik berbasis arduino yang terintegerasi dengan IoT (Internet of Things). Alat ini akan berguna bagi nelayan sebelum berlayar.

“Alat ini akan ditaruh di area pantai dan sensor akan mendeteksi keadaan yang ada di laut termasuk dengan gelombang laut. Informasi yang dikirimkan juga real time ya dan sesuai dengan jam yang ditentukan. Jika ada bahaya dan menyebabkan nelayan tidak bisa melaut, maka sensor akan mengirimkan sinyal bahaya berupa alarm,” tutur Zahrah.

Dana yang mereka terima akan segera digunakan untuk membuat alat sesuai yang diajukan melalui proposal dan melalukan banyak uji coba dengan arahan Asif Faroqi, S. Kom., M.Kom sebagai dosen pembimbingnya. Zahrah mengungkapkan bahwa dia dan timnya berharap para nelayan tidak perlu lagi terjun langsung ke laut untuk mengetahui kondisi gelombang laut. Dengan begitu, resiko akan lebih terminimalisir. (*)

Excitement Zahrah dan timnya beserta sang dosen pembimbing, Asif Faroqi, S. Kom., M.Kom setelah berhasil mendapat pendanaan dari Kemdikbudristek (Foto: Dok. Pribadi)

Feedback

×

Atau mengajukan tiket :

Lapor